Gembar-gembor Perkuat Literasi Sepanjang 2021, Tapi Melupakan Perpustakaan

Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Kebudayaan (Kemendikbudristek) gencar mengampanyekan penguatan literasi di dunia pendidikan sepanjang 2021. Berbagai program pun dihadirkan untuk meningkatkan kemampuan literasi.
 
Bahkan, Asesmen Nasional (AN) pun dibuat untuk mengukur dan mengevaluasi literasi dunia pendidikan. Namun, ada yang luput dari upaya peningkatan literasi, yakni soal keberadaan perpustakaan.
 
Pengamat pendidikan Andreas Tambah menyatakan akses sumber bacaan masyarakat Indonesia saat ini masih minim, contohnya perpustakaan. Padahal, perpustakaan salah satu kunci utama peningkatan literasi. (lebih…)

Literasi dalam Peningkatan Profesional Guru

Pengetahuan tentang literasi bagi seorang Pendidik sangat penting pada era 4.0. Hal tersebut karena kita dihadapkan dengan semua yang serba digital, maka literasi merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan pada era digital ini. Literasi yang meliputi, menyimak, berbicara, membaca dan menulis adalah pengetahuan yang harus dimiliki oleh peserta didik. Demikian ditegaskan oleh Ibu Karyu selalu Fasilitstor Daerah ( FASDA) dalam Pelatihan Kelompok Kerja Guru Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan untuk Guru MI di Kec Larangan. (lebih…)

Literasi yang Terasingkan

Jakarta – Berkunjung ke Kampung Ilmu Surabaya adalah sarana membuang penat sekaligus bernostalgia. Melihat tumpukan buku-buku di sana rasanya sama seperti obat. Dari bentuk buku, warna, gambar ilustrasi, dan judul-judul bukunya mengandung hiburan tersendiri. Mirip obat hati yang tidak tersedia di apotek-apotek. Semacam ada proses penyembuhan yang tak disadari. Tiba-tiba senang, penuh gairah, dan semangat. Entah mengapa, kira-kira muncul secara naluriah begitu saja.

(lebih…)

Jumlah Pengguna Internet dan Keahlian Literasi Digital Tak Sesuai

VIVA – Berdasarkan survei Index Cybersecurity Exposure (ICE) 2020, tingkat kejahatan siber di Indonesia mencapai 0,62, atau lebih tinggi dari rata-rata global yang berkisar di 0,54. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) juga mencatat ada lebih dari 200 ribu kasus penipuan perbankan yang dilaporkan selama Maret 2020 hingga November 2021, di mana angka ini menunjukkan bahwa Indonesia sudah masuk kategori darurat. (lebih…)

Literasi Digital, Ikhtiar Lain Selamatkan Umat dari Pandemi Covid-19

إِنَّ ٱلَّذِينَ جَآءُو بِٱلْإِفْكِ عُصْبَةٌ مِّنكُمْ ۚ لَا تَحْسَبُوهُ شَرًّا لَّكُم ۖ بَلْ هُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۚ لِكُلِّ ٱمْرِئٍ مِّنْهُم مَّا ٱكْتَسَبَ مِنَ ٱلْإِثْمِ ۚ وَٱلَّذِى تَوَلَّىٰ كِبْرَهُۥ مِنْهُمْ لَهُۥ عَذَابٌ عَظِيمٌ

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar” (Surat An Nur ayat 11) (lebih…)

Bangkitkan Semangat Literasi Ekonomi Syariah

Ekonomi syariah atau sering biasa disebut dengan ekonomi islam adalah sebuah sistem ekonomi yang memberikan manfaat kepada sesama manusia. Pada dasarnya, sistem ekonomi syariah adalah ssstem ekonomi yang mensyaratkan adanya pengendalian harta kepada masyarakat sesuai dengan prinsip yang menjujung tinggi sebuah keadilan. Pengendalian dilakukan karena pada dasarnya manusia memiliki kecenderungan sifat untuk memiliki dan mengumpulkan harta, jika tidak ada upaya pengendalian maka akan mengakibatkan penimbunan harta yang berlebihan, harta yang mengendap dan tidak mengalir ke perekonomian akan menurukan produktivitas sektorior yang berujung pada tertahannya akselerasi ekonomi. Oleh karena itu, jika pengendalian harta dilakukan secara efektif harta akan mengalir optimal menuju investasi dan partisipasi sosial yang kemudian akan mendorong pertumbuhan ekonomi. (lebih…)