Jakarta, Beritasatu.com – Literasi keuangan membuat masyarakat, khususnya generasi muda lebih bijak mengelola finansial. Dengan edukasi, anak muda diharapkan tidak terjebak pada pola hidup konsumtif.
“Generasi muda suka dengan sesuatu yang bersifat konsumtif, karena mudah untuk mendapatkannya seperti pinjol (pinjaman online), ini harus hati-hati agar tidak terjebak,” kata Digital Business Division Head OCBC NISP, Rudy Hamdani dalam keterangan yang diterima Kamis (30/12/2021).
Studi “Financial Fitness Index” yang dirilis OCBC NISP menyebutkan bahwa sebanyak 46% responden percaya diri memiliki perencanaan finansial yang baik. Namun faktanya hanya 16% responden menyiapkan dana darurat serta hanya 3% yang sudah memiliki produk investasi. “Saat ini, masyarakat, antara lain anak muda, mudah sekali bertransaksi, baik untuk berbelanja maupun traveling. Apalagi dengan adanya pinjaman online, yang memudahkan mereka untuk bertransaksi, hingga berunjung konsumtif,” ujar Rudy Hamdani.
Menurut dia, kemudahan transaksi telah menjebak konsumen menjadi konsumtif. Hal ini terjadi, karena kurangnya literasi keuangan. Oleh karena itu, OCBC NISP melakukan edukasi bagaimana mengelola keuangan yang baik dan benar, dengan cara simpel. “Bank banyak produk, bukan hanya konsumtif tetapi untuk menabung atau meningkatkan kekayaan. Produk perbankan seperti reksa dana, sukuk, deposito harus dikenalkan ke generasi muda,” kata Rudy.
Dia menjelaskan, OCBC NISP memiliki layanan digital One Mobile di mana semua aktivitas nasabah terkumpul dalam satu aplikasi secara lengkap, bukan hanya isi pulsa, top up uang elektronik, tetapi juga investasi. “OCBC NISP juga punya Tabungan Berjangka yang bisa bermanfaat untuk yang baru kerja, menabung untuk beli rumah, menikah, atau umrohkan orang tua,” urai Rudy.
Diakuinya, bisnis model OCBC NISP cukup berubah dengan hadirnya layanan digital. Terbukti, saat ini, sebagian besar pembukaan rekening telah dilakukan melalui onlineatau mobile. Padahal, dulu, semua dilakukan lewat cabang (offline). Selain itu, sebagian besar transaksi juga dilakukan lewat digital. Bahkan, investasi seperti reksa dana dan sukuk, sudah menggunakan mobile banking.
Soal tren aplikasi keuangan 2022, Rudy berpendapat akan makin mempermudah transaksi keuangan, baik untuk berbelanja maupun investasi, dalam satu aplikasi yang teritegrasi. ”Aplikasi keuangan juga tidak hanya mengincar anak muda, tetapi juga nasabah perbankan. Artinya, transaksi digital akan menyentuh hampir semua kalangan,” kata dia.
0 Comments