Pada era globalisasi saat ini hubungan sosial tidak lepas dari pengaruh dunia digital. Manusia terkoneksi satu sama lain dalam jaringan bernama Internet. Untuk mempengaruhi pikiran dan perasaan masyarakat dengan mudahnya diatur dengan pesan media melalui teks, suara,  dan gambar yang merupakan aktivitas media. Sangat penting bagi manusia modern mempelajari literasi media yang bertujuan untuk menjadikan individu melek media yang memiliki pemahaman atas akses, pengetahuan, dan sikap terhadap media yang digunakan. Saat ini, post truth menjadi era yang sedang naik daun. Post truth adalah kondisi dimana fakta tidak terlalu berpengaruh terhadap pembentukan opini masyarakat atau dengan kata lain kebohongan dapat menyamar menjadi kkebenaran.
Menurut saya, saat ini putaran informasi bergerak sangat cepat. Perkembangan ini dimanfaatkan oleh kebohongan-kebohongan buatan yang menjadi sulit dibedakan antara mana yang benar dan mana yang hoax. Puncaknya era post truth ditambah dengan kurangnya literasi media memperoleh perhatian publik yang menjadi suatu berita cepat viral hanya untuk meningkatkan engagement. Banyak oknum-oknum memproduksi berita yang belum tentu kebenarannya demi keuntungan pribadi. Masyarakat yang belum menyadari pentingnya literasi media dengan mudahnya menerima kebohongan dari berita di media dan bingung membedakan antara berita, opini, fakta, dan analisis.

Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul “Opini Literasi Media Era Post Truth”, Klik untuk baca:
https://www.kompasiana.com/nasywa84391/61b3901506310e5be03062b2/opini-literasi-media-era-post-truth

Kreator: Nasywa Romadloniyah

Kompasiana adalah platform blog, setiap konten menjadi tanggungjawab kreator.

Tulis opini Anda seputar isu terkini di Kompasiana.com


0 Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *