Text
Rijsttafel : budaya kuliner di Indonesia masa kolonial 1870-1942
Perkedel, sup, bistik, dan semur adalah beberapa contoh nama makanan yang akrab dengan lidah masyarakat Indonesia. Pun, dalam hal penyajian, masyarakat Indonesia sudah terbiasa menyajikan hidangan dengan gaya prasmanan. Lantas, sejak kapan berbagai makanan itu mulai dinikmati dan gaya prasmanan mulai dipraktikkan? Dan siapa saja yang berperan mewariskan pengaruh makanan dan penyajian itu bagi citra kuliner Indonesia sekarang ini? Buku ini menjawab pertanyaan di atas melalui pengungkapan sejarah rijsttafel, sebuah budaya makan di Indonesia pada masa kolonial yang masyhur sejak 1870 hingga 1942. Melalui rijsttafel pula untuk pertama kalinya nasi dan hidangan daerah-daerah di Indonesia mulai dikemas dalam penyajian bergaya Barat serta dipopulerkan sebagai daya tarik wisata kolonial. Buku ini mengajak kita bernostalgia pada salah satu babakan penting sejarah kuliner Indonesia sekaligus juga menyadarkan betapa kuliner Indonesia dapat tampil sebagai haute cuisine (boga adiluhung) jika dikemas secara baik dan menarik. ---- “Begitu teliti, ditunjang dengan data yang luas serta bibliografii yang mengesankan.” -- Sri Owen, gastronom Inggris dan praktisi kuliner Indonesia
Tersedia | SJN00004128 | 641.595 FAD r | Perpustakaan Amir Machmud |
Tidak tersedia versi lain