Text
Melati di taman keberagaman: praktik kepemimpinan inklusif di Indonesia dan Australia
Mengapa perempuan sering kali dikecualikan dalam arus keutamaan kepemimpinan? Kepemimpinan seperti apa yang berpeluang di tengah masih timpangnya kesetaraan? Bagaimana perempuan berperan penuh dalam menghadapi isu radikalisme? Apa yang dimaksud dengan istilah ‘kepemimpinan perempuan’ inklusif dan transformatif?
Perubahan struktural apa yang diperlukan agar perempuan terwakili lebih baik dalam posisi kepemimpinan?
Beberapa pertanyaan tadi barangkali hanya sebagian kecil dari hal-hal yang akan kita jelajahi dalam buku yang bercerita tentang kunjungan studi banding bersama ke Australia, negeri yang dikenal dengan multikulturalnya, yang penulis lakukan beberapa waktu lalu. Dilengkapi dengan konsep dan teori kepemimpinan efektif dalam memengaruhi perubahan, dalam kunjungan tersebut, program-program strategis untuk mempromosikan dan mendukung pluralisme serta meningkatkan partisipasi perempuan di ranah publik dikembangkan.
Bersama 27 pemimpin perempuan lintas organisasi berbasis agama, dalam buku ini, kita juga akan diajak untuk melihat bahwa untuk merawat kebinekaan di Indonesia, tidak harus melalui karya-karya besar. Kita dapat memulainya dari lingkungan terkecil, yakni keluarga dan komunitas akar rumput. Kita percaya karya besar berawal dari langkah kecil yang berkesinambungan.
Tersedia | SJN00003590 | 303.34 MAT m | Perpustakaan Amir Machmud |
Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Hilang | SJN00005236 | 303.34 MAT m | Perpustakaan Amir Machmud |
Tidak tersedia versi lain