Text
Haniyah Dan Ala Di Rumah Teteruga
Haniyah mencintai pohon-pohon cengkih, karena tanaman ini bisa berbagi kehidupan dengan tanaman-tanaman lainnya. … “Tubuhmu harum cengkih,” kata Ala. “Saya dilahirkan dan mati di dalam hutan cengkih.” … Di luar Rumah Teteruga, angin utara berembus dingin, kering, dan kencang, menggoyangkan ranting-ranting pohon gandaria dan matoa, menimbulkan suara gesekan di dinding rumah. Ala teringat kata-kata Ido, “Ada orang-orang yang tumbuh kejam dalam kehidupan ini, mereka tidak digelayuti rasa bersalah dan memiliki hasrat melahap yang tak pernah surut, mereka sungguh menakutkan ketimbang hantu dan hewan-hewan buas.”
Tersedia | SJN00005385 | 813 ERN h |
Tidak tersedia versi lain