Text
Perempuan dan anak-anaknya : membaca cerpen tentang tragedi masa lalu
Perempuan dan Anak-anaknya merupakan kumpulan cerpen yang pernah terbit di majalah Horison dan Sastra pada 1966–1970. Dua belas prosa yang dipilih di sini memberi gambaran atas suatu periode penting dalam sejarah bangsa Indonesia: peristiwa berdarah pasca-30 September 1965. Beberapa cerpen merupakan buah pena para penulis mapan seperti Umar Kayam, Martin Aleida, Satyagraha Hoerip, Gerson Poyk, dan Ki Panjikusmin. Ada kekasaran dan bahkan kenaifan dalam karya-karya ini. Banyak tokoh atau pencerita yang tampil membawa beban rasa bersalah karena keterlibatan dalam penyiksaan dan kematian orang lain, sering kali orang-orang yang dikenal dengan baik. Dalam buku ini juga ditawarkan cara untuk menjadikan cerita-cerita lama sebagai sarana menumbuhkan kepedulian akan hak asasi manusia: hak untuk hidup, kebebasan, dan rasa hormat. Ini adalah sebuah buku yang berani, bahkan juga untuk masa kini. Atau sebenarnya ini adalah dua buku: kumpulan cerita pendek dan kerangka untuk menafsirkan cerita secara kritis. Dan kerangka penafsiran ini mengagumkan! Apakah kerangka tersebut ‘menjinakkan’ cerita-cerita yang ada atau justru membuat pesan mereka semakin nyaring dan bersinar? Jawaban ada pada masing-masing pembaca.
Tersedia | SJN00005493 | 808.301 PER y | Perpustakaan Amir Machmud |
Tidak tersedia versi lain