Text
Dakwah Di Balik Kekuasaan
Dalam perjalanan sejarah Indonesia, dakwah mengalami dinamika yang beragam, baik dalam hal metode, materi, maupun media yang digunakan. Dakwah suatu ketika bisa menjadi sumbu peletup gerakan sosial, tetapi pada waktu lain dakwah juga bisa menjadi magnet penenang massa.
Seiring perubahan arah politik yang dibangun oleh Orde Baru, dakwah juga mengalami polarisasi. Dalam menyikapi politik dakwah yang diterapkan pemerintahan Orde Baru tersebut, umat Islam pun terpolarisasi menjadi tiga kelompok besar. Buku ini merupakan salah satu potret dan secuil pengalaman perjalanan dakwah pada kelompok pertama. Kurdi Mustofa sebagai dai, memilih untuk menjadi bagian dari kekuasaan. Kurdi Mustofa memilih menjadi dai di lingkungan TNI-AD. Konsekuensinya dia telah berkontribusi agar Islam sedikit demi sedikit dipahami secara positif oleh pemerintah yang saat itu cenderung memperlakukan Islam secara sepihak dan diskriminatif.
Dari buku ini akan terbaca bagaimana jalan dakwah melalui kekuasaan yang penuh kecurigaan terhadap Islam. Namun, dengan ketekunan Kurdi Mustofa, dakwah yang dijalankannya sedikit banyak telah mengubah pola pandang elite militer terhadap eksistensi umat Islam. Dan, di era reformasi kini, jalan dakwah semakin terbuka luas, termasuk melalui kekuasaan atau birokrasi yang tidak lagi otoriter dan sentralistrik.
Tersedia | SJN00005584 | 297.74 KUR d | Perpustakaan Amir Machmud |
Tidak tersedia versi lain