Text
Filsafat Pengetahuan
Tidak ada yang pasti dan tidak ada yang tunggal, kecuali Wujud Yang Pasti dan Wujud Yang Tunggal itu sendiri. Suatu wujud yang disebut Anaximander sebagai to aperion, Socrates dengan kebenaran absolut atau Idea dalam pikiran Plato. Di kalangan kaum samawi, wujud itu disebut Yahwe dan Alah bagi kaum Yahudi dan Kristiani, umat Muslim menyebut dengan Allah dan 99 nama terbaik yang dikenal dengan asma al husna. Manusia, sebetapapun hebatnya, tetap akan berdiri dalam relativitas dan subjektivitasnya. Ia tidak mungkin tidak bergantung kepada yang lain, dan tidak mungkin tidak memiliki pertalian dengan sesuatu yang lain selain dirinya baik sebelum atau sesudahnya. Manusia dalam berbagai dimensi, selalu berevolusi dan terus bergerak tanpa berhenti. Jika manusia berhenti dalam suatu tepian, maka, riwayat kemanusiaannya akan berakhir. Manusia, selalu bersifat evolutif. Karena itu, tidak ada dan tidak akan pernah ada, satu kelompok atau satu komunitas manusia di muka bumi ini, yang dapat menjadi pemilik tunggal atau pencetak tunggal akan berbagai dimensi kemanusiaan.
Dalam lakon khusus sebagai manusia, ia akan selalu memiliki mata rantai sejarah yang terus berkelindan dan memberi pengaruh dari satu kepada yang lainnya. Ilmu dan berbagai anak turunnya juga sama! Tidak mungkin ada satu komunitas yang dapat mengklaim bahwa dirinya pencetak tunggal suatu produk ilmu. Selalu ada faktor dan aktor lain yang mepengaruhi mengapa suatu ilmu lahir. Dengan bahasa lain, setiap komunitas selalu memiliki kontribusi historis atas lahirnya ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan tidak bisa diklaim milik satu komunitas saja. Selalu ada faktor dan aktor lain yang mempengaruhi kelahiran suatu ilmu. Setiap komunitas selalu memiliki kontribusi historis atas lahirnya ilmu pengetahuan. Buku ini hendak menunjukkan bahwa memang setiap fase dan komunitas manusia selalu memberi warna atas tumbuh dan berkembangnya ilmu pengetahuan.
Tersedia | SJN00005586 | 121 CEC f | Perpustakaan Amir Machmud |
Tidak tersedia versi lain