Text
Satu Tuhan banyak Agama : pandangan sufistik Ibn \'Arabi\', Rumi dan Al-Jili
Karya ini membuktikan bahwa para sufi , seperti diwakili Ibn Arabi, Rumi dan Abdul Karim Al-Jili, adalah kelompok Islam yang paling toleran, penuh simpati, terbuka, dan ramah terhadap agama-agama non-Islam. Siapa pun yang ingin mengkaji konsep kesatuan transenden agama-agama, karya yang ditulis seorang sarjana Indonesia ini, layak dijadikan rujukan
- Prof. Kautsar Azhari Noer
Gurubesar Perbandingan Agama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gagasan Ibn ‘Arabi, Rumi, dan Al-Jili yang diulas dalam buku ini layak untuk dijadikan referensi kita dalam beragama. Agama bukan melulu perkara normatif belaka, tetapi juga laku spiritual yang dampaknya jelas akan terasa dalam kehidupan. Ketiga sufi besar itu berkeyakinan bahwa pada ranah transendental, semua agama memiliki kesatuan esensi, tetapi kemudian
termanifestasi ke dalam sekian ragam perbedaan, mulai dari objek sesembahan, ritus, kitab suci, hingga dampak eskatologisnya.
Lantas bagaimana kita bisa menemukan titik temu dari sekian titik perbedaan itu? Bagaimana pula kita bisa memahami Tuhan yang Nirbentuk, yang tampak pada sesembahan, yang dipahami, dan Tuhan yang tak terpahami?
Satu Tuhan Banyak Agama adalah kisah lain dari betapa agama masih tetap relevan untuk terus diperbincangkan baik secara serius ataupun sambil lalu. Jika kita mau mencermati inti dari sebuah agama secara menyeluruh, tentu kita akan menemukan bahwa di baliknya ada kedamaian yang tersembunyi, keharmonisan, dan kebahagiaan universal. Selagi agama masih dianggap penting dan kita tetap menjadikannya sebagai fokus utama berkehidupan, maka buku ini layak untuk dicermati, ditelaah, dan direnungkan dengan baik dan benar.
Tersedia | SJN00005688 | 147.4 MED s | Perpustakaan Amir Machmud |
Tidak tersedia versi lain