Text
Raden Saleh : anak Belanda, mooi Indie & nasionalisme
Setelah 200 tahun kelahiran kelahiran Raden Saleh, buku ini bukan saja hadir untuk menjernihkan kontroversi ihwal jiwa kebangsaannya yang dipertanyakan. Lebih jauh lagi untuk memperlihatkan bagaimana sang bangsawan, maestro lukis dan ilmuwan ini telah mewariskan sesuatu yang luarbiasa mengejutkan pengaruhnya dalam sejarah pemikiran kebangsaan Indonesia dan mungkin jauh di luar bayangannya sendiri. Harsya W. Bachtiar, Peter B.R. Carey, dan Onghokham adalah sejarawan yang berusaha menguak warisan itu seraya menilai tentang siapa dia dan kedudukannya dalam sejarah.
Raden Saleh selain dikenal sebagai maestro seni lukis di Indonesia yang menghasilkan karya-karya memukau dan luar biasa juga diingat dengan sinis dan penuh kecaman karena ia malah pergi ke Belanda selama bertahun-tahun dan mengabdi sebagai 'anak' dari Raja Willem III sementara sanak saudaranya memerangi Belanda bersama Pangeran Diponegoro.
Setelah kembali ke Jawa memang telah membuat lukisan yang sangat indah dan mengharukan tentang penangkapan Pangeran Diponegoro di Magelang. Pada lukisan itu ia memasukkan dirinya sendiri ke dalam lukisan itu, berdiri menunduk dan dengan sifat penuh taksim di hadapan Pangeran.
Tersedia | SJN00005810 | 920 HAR r | Perpustakaan Amir Machmud |
Tidak tersedia versi lain