Text
Kepialangan Politik dan Revolusi Palembang 1900-1950
Muda dan tanpa pengalaman. Itulah bekal yang dimiliki para pemuja kemerdekaan ketika Indonesia memasuko gerbang revolusi 1945. Tantangan bertubi-tubi harus dibayar dengan tumpahan darah dan tetes air mata. Revolusi bergelora cenderung tak terkendali. Siapapun sulit menghambat atau bahkan mengentikannya. Namun untuk sebagian hal itu tampak kurang berlaku bagi daerah tertentu di Indonesia. Salah satu diantaranya adalah Palembang. daerah ini mempunyai cara tersendiri, utamanya dengan memanfaatkan jaringan kepialangan (brokerage). jaringan ini tercipta berkat kombinasi faktor-faktor kepemimpinan lama yang tetap bertahan sejak zaman kolonialisme Belanda. Selain mampu mempertautkan kekuatan-kekuatan revolusioner, mekanisme jaringan kepialangan daerah Palembang yang kehadirannya lebih banyak dintetukan oleh latar belakang sejarah lokal maupun regional sanggup mengendalikan segenap potensi sumber daya manusia dan material yang ada. Hal lain yang juga tidak kalah penting adalah peran Palembang dalam menjembatani lalu-lintas perdagangan Jawa-Suamtera. Palembang dapat dikatakan berhasil menempatkan diri sebagai poros utama kekuatan politik, ekonomi dan militer di Sumatera yang pantas diperhitungkan oleh semua pihak, khususnya pada periode Revolusi Kemerdekaan 1945-1950.
Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Tidak Dipinjam | SJN00005881 | 320 MES k |
Tidak tersedia versi lain