Text
Gymnastik Politik Nasionalis Radikal: Fluktuasi Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia
Untuk memahami keseluruhan isi buku ini, perlu dianalogikan sebagai berikut: “setiap buah timbul dari pohonnya, sedangkan pohon selalu ditopang oleh akar akarnya di dalam tanah. Di mana buah, pohon, dan akar menjadi satu kesatuan dengan tanah sebagai medium untuk tumbuh dan berkembang. Kemudian buah tersebut melahirkan bibit baru dengan bijinya sebagai kesinambungan siklus. Jadi bagian pertama menjelaskan persepsi GMNI tentang Indonesia dan keindonesiaan menjadi dasar dari kesadaran ideologi Marhaenisme; Bagian kedua mengupas kelahiran dan perkembangan GMNI dengan segala kondisi yang melingkupi, baik pada skala mikro maupun makro; Bagian ketiga dan keempat membahas kondisi organisasi di tengah politik makro yang direkonstruksi oleh Orde Baru sedemikian rupa hingga memberikan andil bagi eksistensi dan perkembangan organisasi; Sedangkan bagian terakhir merupakan jawaban penulis sebagai mantan aktivis GMNI terhadap kondisi kebangsaan dewasa ini.
Sasaran pembaca: mahasiswa ilmu politik, penggiat kajian politik Indonesia, dan siapa saja yang mendalami aktivitas GMNI dan ide – ide besar Soekarno.
Indonesia berbeda dengan bangsa lain di dunia. Sosialisme kami adalah sosialisme yang tidak memasukkan konsep materialisme yang ekstrim, karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang takut kepada Tuhan dan mencintai Tuhan. Sosialisme kami adalah suatu campuran. Kami mengambil persamaan politik dalam Declaration of Independence dari Amerika. Kami mengambil persamaan ilmiah dari Marx. Ke dalam campuran ini kami tambahkan kepribadian nasional: Marhaenisme. Kemudian kami memercikkan ke dalamnya Gotong Royong, yaitu semangat, hakikat dari bekerjasama, hidup bersama dan saling bantu membantu. Kalau ini dicampurkan semua maka hasilnya adalah sosialisme Indonesia. “57 (Soekarno)
Sejak semula GMNI hadir sebagai organisasi gerakan berbasis kader. Ia lahir di tengah – tengah kondisi kebangsaan yang amat kompleks. Dan sebagai organisasi kader, GMNI sadar akan tanggung jawab dirinya sebagai entitas nasionalis. Maksudnya, jati diri sebagai organisasi kader koheren dengan cita – cita akan masa depan bangsa. (Suko Sudarso)
Tersedia | SJN00006193 | 320.959 ACH g |
Tidak tersedia versi lain