Text
MANAJEMEN KONFLIK BERBASIS BUDAYA: Dari Ngada untuk Indonesia
Konflik tak bisa lepas dalam hidup manusia. Hal ini membuat penanganan konflik sering kali menjadi momok bagi para pemangku kebijakan. Padahal, diperlukan strategi efektif dalam pengelolaan konflik guna mengembalikan harmoni di tengah masyarakat.
Manusia modern dibentuk berdasarkan sejarah panjang yang tak luput dari konflik. Daripada berfokus menghindari konflik, kita perlu menyadari bahwa manajemen konflik merupakan bagian dalam proses mencapai perdamaian yang hakiki. Pendekatan itulah yang ditawarkan dalam buku ini. Sudah seharusnya konflik ditangani sebagai aspek integral dalam kehidupan bersama.
Manajemen konflik seharusnya menjadi cara pengambilan keputusan guna mencapai mufakat, dan lebih jauh lagi, perdamaian. Penyelesaian konflik tak bisa dilepaskan dari pihak-pihak terkait. Perlu dicapai resolusi damai yang sesuai dengan nilai-nilai kehidupan yang diaplikasikan dalam masyarakat.
Di Indonesia, manajemen konflik sudah menjadi bagian integral dalam masyarakat. Hal ini terejawantah dalam budaya keseharian. Buku ini mengangkat studi kasus masyarakat Ngada di Flores yang memiliki manajemen konflik dan terbukti mampu merekatkan kembali simpul kerukunan di masyarakat dengan mempertahankan asas-asas luhur persaudaraan. Tak hanya melibatkan seluruh anggota masyarakat terkait, manajemen konflik ala masyarakat Ngada juga menerapkan sistem pengampunan sebagai bagian linier dalam mengembalikan stabilitas masyarakat pascakonflik.
Tersedia | SJN00006450 | 658.405 ROF m | Perpustakaan Amir Machmud |
Tidak tersedia versi lain