Text
Majalah Tempo Juli 2021
Pada bulan Juli 2021, Majalah Tempo memuat lima edisi. Edisi pertama yang dibahas adalah tentang "Intrik Invermectin" yang diterbitkan pada 5-11 Juli 2021. Dalam liputan tersebut mengulas tentang, IVERMECTIN membetot perhatian masyarakat. Obat yang digunakan untuk membasmi infeksi cacing parasit pada tubuh manusia dan hewan itu digadang-gadang sebagai tablet penyembuh pasien Covid-19. PT Harsen Laboratories, produsen ivermectin, melobi sejumlah pejabat agar obat itu dapat dipakai secara luas. Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir bahkan turun tangan dengan menunjuk PT Indofarma untuk memperbanyak ivermectin agar harga di pasar rendah. Badan Pengawas Obat dan Makanan menemukan indikasi perusahaan itu berbuat curang.
Edisi Majalah Tempo selanjutnya, yaitu edisi 12-18 Juli 2021, mengangkat tema "Bisakah Kita Bertahan". mengulas mengenai REKOR kasus infeksi Covid-19 pecah dari hari ke hari. Rumah sakit rujukan di berbagai daerah penuh. Banyak pasien tidak tertolong. Mereka meninggal karena kehabisan oksigen, atau ketika baru masuk ruang perawatan. Tenaga kesehatan juga bergelimpangan. Namun lonjakan masif jumlah infeksi virus corona hari-hari ini belum mencapai puncak. Pemerintah yang kelimpungan menekan laju pertambahan kasus kini mulai membuka opsi bantuan luar negeri. Sanggupkah kita bertahan?, Selanjutnya, Tempo mengambil tema "Ambyar Vaksin Berbayar" yang terbit 19-25 Juli 2021. Edisi tersebut membahas SETELAH menuai kecaman, pemerintah akhirnya membatalkan penjualan vaksin untuk perorangan lewat perusahaan farmasi milik negara. Kabinet dikabarkan terbelah menyikapi rencana vaksinasi berbayar yang semula akan menggunakan sebagian vaksin jatah program Vaksinasi Gotong Royong. Kamar Dagang dan Industri Indonesia, penggagas Vaksinasi Gotong Royong, menuding pemerintah dan badan usaha milik negara tak siap menjalankan program. Siapa yang mendorong komersialisasi vaksin ini?.
Ada pun, terbitan Majalah Tempo edisi 26Juli-1Agustus 2021 bertemakan "Abrakadabra Data Corona". Tempo mengulas SEJUMLAH kepala daerah diduga menyembunyikan angka kasus positif dan kematian pasien Covid-19. Data penularan hingga kematian yang direkapitulasi pemerintah berbeda dengan analisis sejumlah kalangan. Manipulasi disinyalir paling banyak terjadi di Jawa Timur dan Sumatera Utara. Motifnya diduga untuk mendapatkan status "zona hijau" dan menunjukkan keberhasilan penanganan pandemi. Pemerintah pusat ikut latah menurunkan angka pengetesan. Edisi terakhir "Up Dulu Gan" 2-8 Agustus 2021, Tempo membahas Sejarah baru Bukalapak RESMI tercatat di papan emiten Bursa Efek Indonesia per 6 Agustus 2021, Bukalapak.com menjadi perusahaan digital pertama yang masuk pasar modal Indonesia. Platform toko online ini menargetkan dana segar yang terkumpul dari pasar sekitar Rp 2 triliun. Penawaran perdana saham unicorn ini diserbu peminat. Pesanan bahkan melebihi target hingga empat kali lipat. Amankah investasi sahamnya?
Tersedia | SJN00006528 | 050 TEM m | Perpustakaan Amir Machmud |
Tersedia | SJN00006529 | 050 TEM m | Perpustakaan Amir Machmud |
Tidak tersedia versi lain