Text
Majalah Tempo Februari 2020
Tema edisi "Jejaring Hitam Bawah Putih" pada 10-16 Februari 2020 memuat berita tentang kenaikan harga bawang putih setiap tahunnya. Gonjang- ganjing harga itu terjadi karena adanya akal-akalan sistem kuota impor. Mantan Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, diduga membagi-bagi kuota impor ratusan ribu ton bawang putih kepada puluhan perusahaan, dengan keuntungan mencapai triliunan rupiah. Besarnya keuntungan itu menarik minat para pengusaha untuk terjun ke bisnis menggiurkan ini. Selanjutnya, Tempo mengangkat tema "Jatuh Bangun Ahok" pada edisi 17-23 Februari 2020 yang mengulas kembalinya Basuki Tjahaja Purnama ke gelanggang politik setelah keluar dari penjara. Bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Basuki dianggap berpaling dan meninggalkan Partai Solidaritas Indonesia. Ia mengubah citra dengan menampilkan diri sebagai orang Jawa dan ogah dipanggil Ahok. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu kini dekat dengan sosok yang dikaitkan dengan aksi unjuk rasa 212, yang membuatnya mendekam di bui. Selanjutnya, pada edisi 24 Februari-1 Maret 2020 dengan tema "Laju Zigzag Formula E", Tempo menyajikan laporan terkait polemik balap mobil Formula E di kawasan Monumen Nasional. Penyelenggaraan balap mobil Formula E di kawasan Monumen Nasional menuai kontroversi dari berbagai pihak. Terjadi ketidaksepakatan antara pemerintah pusat dan pemerintah DKI Jakarta terkait pelaksanaan acara ini. Beberapa orang menilai bahwa biaya sebesar Rp 1,2 triliun yang dikeluarkan hanya membuang-buang uang dan merusak Monas. Selain itu, juga disebutkan adanya keterlibatan orang-orang terdekat Jusuf Kalla dalam acara tersebut. Terakhir, masih di bawah pemerintahan Anies Baswedan, Tempo kembali mengulas tema "Rapor Banjir Anies" pada 2-8 Maret 2020. Jakarta terendam banjir kembali karena hujan deras dengan intensitas tinggi. Lebih dari 200 kecamatan di Ibu Kota terendam, termasuk daerah yang sebelumnya tak pernah kebanjiran. Ini banjir terbesar kedua setelah bah pada awal tahun. Pompa air yang tak berfungsi, naturalisasi sungai yang tersendat, dan anggaran pengendalian banjir yang disunat ditengarai punya andil dalam terjadinya banjir. Bagaimana Gubernur Anies Baswedan menjalankan program- program penanganan banjir di Jakarta?
Tersedia | SJN00006541 | 050 TEM m | Perpustakaan Amir Machmud (Audiovisual) |
Tidak tersedia versi lain