Text
Majalah Tempo November 2020
Pada November 2020, Majalah Tempo menerbitkan empat edisi, edisi yang pertama adalah edisi "Menanti Asabri" yang terbit 9-15 November 2020. Dalam edisi ini, Majalah Tempo membahas hasil audit investigasi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan yang mengungkap kasus pembobolan dana investasi PT Asabri (Persero) oleh dua aktor utama, Heru Hidayat dan Benny Tjokrosaputro, yang juga terlibat dalam kasus serupa di PT Asuransi Jiwasraya. Audit ini juga mengungkap dugaan aliran dana dari perusahaan terafiliasi Heru Hidayat ke klub sepak bola Madura United, yang dikelola oleh anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Achsanul Qosasi. Saat itu, Markas Besar Kepolisian RI masih menunggu hasil audit kerugian negara oleh BPK yang dimulai pada Januari lalu. Kemudian, edisi "Setelah Rizieq Kembali" pada 16-22 November ialah terbitan Majalah Tempo selanjutnya di bulan ini. Majalah Tempo mengulas tentang kembalinya Muhammad Rizieq Syihab yang disambut oleh puluhan ribu pendukungnya. Setelah tiga setengah tahun tinggal di Arab Saudi, Rizieq berusaha mencari cara untuk kembali ke Indonesia. Dia berkomunikasi dengan beberapa politikus dan pejabat Badan Intelijen Negara untuk membantunya kembali. Rizieq tetap aktif dalam aktivitas politiknya, terutama mendukung kelompok yang menentang pemerintah. Namun, intelijen diduga salah dalam memberikan analisis tentang jumlah massa yang menyambut Rizieq. Belum berhenti di situ saja, Tempo kembali membahas pentolan Front Pembela Islam, Rizieq Syihab, yang diliput di edisi "Saling-Silang Soal Rizieq" terbit pada 23-29 November 2020. Kepulangan Rizieq Syihab dari Arab Saudi membuat politik Indonesia menghangat. Kedatangan Rizieq disambut dengan kerumunan massa saat menjemputnya, pengajian akbar di Gadog, dan resepsi pernikahan putrinya di Petamburan, yang menimbulkan dampak yang signifikan. Buntut dari kegiatan tersebut termasuk pencopotan Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya dan Kapolda Jawa Barat, serta pemeriksaan Gubernur DKI Anies Baswedan oleh polisi karena dianggap mengabaikan protokol kesehatan. Edisi tersebut membahas bagaimana Presiden Joko Widodo dan pemerintah bertindak dalam menghadapi situasi ini. Terakhir, edisi "Para Perompak Benur" yang terbit pada 30 November-6 Desember 2020 mengupas tentang penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo oleh Komisi Pemberantasan Korupsi menguatkan dugaan bahwa pembukaan keran ekspor benur lobster merupakan kebijakan yang dikeluarkan untuk memperkaya segelintir politikus dan pemburu rente. Penyidik telah mencium rasuah di Kementerian Kelautan sejak ekspor benur dibuka pada Juni lalu. Praktik lancung ini ditengarai terjadi dari proses perizinan hingga pengiriman benur ke Vietnam.
Tersedia | SJN00006551 | 050 TEM m | Perpustakaan Amir Machmud (Audiovisual) |
Tersedia | SJN00006550 | 050 TEM m | Perpustakaan Amir Machmud (Audiovisual) |
Tidak tersedia versi lain