Text
Majalah Tempo Mei 2018
Majalah Tempo mengeluarkan empat edisi selama bulan Mei 2018. Edisi pertama yang diterbitkan pada minggu pertama, 7-13 Mei 2018, dengan tema "Halo-halo yang Bikin Gelo". Dalam edisi tersebut, polisi mendeteksi ada 26 nomor telepon seluler yang membagikan potongan rekaman percakapan telepon antara Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno dan Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Sofyan Basir yang diduga membahas pembagian fee proyek. Namun, kali ini polisi dinilai lalai sehingga penyanderaan di rumah tahanan Kelapa Dua, Depok, terjadi. Hal tersebut diliput di Majalah Tempo edisi 14-20 Mei 2018 "Teror di Markas Komando". Tahanan dan narapidana terorisme di Rumah Tahanan Markas Komando Brigade Mobil Kepolisian RI di Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, mengamuk dan menyandera polisi, Selasa pekan lalu. Tempat penitipan tahanan kasus-kasus terorisme dikuasai. Akibat peristiwa ini, lima polisi tewas, satu penyidik dijadikan sandera, dan satu tahanan terorisme meninggal. Kemudian, edisi Majalah Tempo 21-27 Mei 2018 berfokus pada drama penyanderaan yang masih berlanjut dan memicu aktivitas sel-sel tidur teroris di berbagai wilayah. Ledakan bom di sejumlah lokasi di Jawa Timur dan serangan di Riau yang menargetkan polisi menunjukkan bahwa para pelaku yang diduga terkait ISIS mampu bergerak tanpa terdeteksi dan memanfaatkan teknologi komunikasi yang sulit dilacak. Mereka juga terlihat tak segan melibatkan orang terdekat dalam aksinya. Terakhir, Majalah Tempo menutup bulan ini dengan merilis edisi Investigasi pada tanggal 28 Mei-3 Juni 2018 yang membahas tema "Paham Radikal di Kampus Kita". Edisi ini mengungkapkan bahwa hampir semua kampus di Indonesia terpapar radikalisme sejak 30 tahun silam.Pernyataan tersebut keluar langsung dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme. Hal ini membuat kita bertanya-tanya, bagaimana paham yang setuju dengan organisasi seperti Negara ISIS bisa masuk jauh ke dunia pendidikan Indonesia? Tempo kemudian mewawancarai Siska Nur Azizah dan Dita Siska Millenia, yang diduga hendak menyerang polisi di Markas Brigade Mobil, Depok, tiga pekan lalu.
Tersedia | SJN00006564 | 050 TEM m | Perpustakaan Amir Machmud (Audiovisual) |
Tidak tersedia versi lain