Text
Filsafat Sains, Intelektualisme, Dan Riset Untuk Perubahan
Temukan pemikir-pemikir fenomenal dunia, kontestasi gagasannya, serta pengembangan novelty, dan riset berdampak. Hoaks marak, kebenaran ilmiah dimanipulasi, intelektualisme menurun, dan mengeluh menjadi perlombaan sehari-hari. Fondasi sains dan karakter ilmiah tidak terbangun dengan kokoh di perguruan tinggi dan lembaga riset. Banyak buku filsafat sains yang menyajikan deretan filsuf dan gagasan umumnya, tetapi gagal membangun karakter ilmiah dan intelektualitas pembacanya. Buku ini menanamkan karakter, kebaruan, dan perspektif sains ke depan. Pemikiran kritis, reflektif, gigih melakukan riset, dan setia pada kebenaran ilmiah adalah keharusan. Diawali dengan pengertian filsafat sains, proposisi penulis, bahasan Tuhan, alam semesta, dan Sapiens. Dilanjutkan dengan stoikisme, Socrates-Plato-Aristoteles, neoplatonisme, filsafat Muslim, interaksi sains dan agama, renaisans, pencerahan, modernisme, dan pascamodernisme. Mengulas rezim pascakebenaran, revolusi sains dan industri 4.0, transdisiplin, adaptabilitas, kinerja ilmuwan, teori perubahan, dan advokasi sains. Anda tidak akan menemukan buku lain yang secara apik merangkai gagasan Plotinus, Marcus Aurelius, Newton, Ibnu Rusyd, Immanuel Kant, Muhammad Abduh, Thomas Kuhn, Steve Jobs, Elinor Ostrom, Nurcholish Madjid, Andi Hakim Nasoetion, Jacques Derrida, Stephen Hawking, dan Edward de Bono. Ditulis oleh Herry Purnomo, guru besar IPB University dan ilmuwan di lembaga riset dunia Center for International Forestry Research (CIFOR) dan ICRAF (World Agroforestry) dengan bahasa yang mudah dimengerti untuk awam.
Tersedia | SJN00007172 | 100 HER f | Perpustakaan Amir Machmud (100) |
Tidak tersedia versi lain