Text
Jurnalis Perempuan dalam Pusaran Konflik
Jurnalis perempuan yang diterjunkan ke wilayah konflik tidak cukup hanya bermodalkan keahlian jurnalistik yang mumpuni. Mereka dituntut memiliki kemampuan ekstra, seperti cermat menyimak untuk mencatat fakta dan kebenaran, bijak dalam melakukan pendekatan, memiliki nyali, keberanian, dan tetap mawas diri.
Mereka juga dituntut memiliki mental baja saat berhadapan dengan aneka kesulitan dan bahaya. Dalam situasi genting, mereka sering dihadapkan pada pertaruhan besar demi mengusung kerja jurnalistik. Namun, semangat mereka tetap membara.
Kompleksnya perjuangan tersebut menempa mereka menjadi jurnalis yang piawai dan kukuh. Militansinya semakin teruji. Dari pusaran konflik, para jurnalis perempuan tersebut menampakkan kepada pembaca tentang fakta. Mereka menjadi suara kalangan yang terbungkam untuk menyiarkan kebenaran. Oleh karena itu, perempuan penting meramaikan profesi jurnalistik.
Tersedia | SJN00007218 | 070.4 ANG j | Perpustakaan Amir Machmud (900) |
Tidak tersedia versi lain