Text
Herdini Cintaku Di Angkasa
Herdini masih menjadi mahasiswi tingkat akhir di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta ketika bertunangan dengan seorang pilot pesawat tempur P-51 Mustang, yang jadi pujaannya sejak masa SMA di Semarang. Namun belum genap dua bulan usia pertunangannya, kekasihnya gugur tertembak peluru senapan gerombolan DI/TII yang menembus kokpit pesawatnya saat sedang melakukan patroli udara di Garut, Jawa Barat.
Musibah yang merenggut laki-laki yang dicintainya itu membuat kehidupan Herdini menjadi rapuh. Petaka di udara tersebut sempat menenggelamkannya dalam lautan kesedihan dan kesulitan. Jatuh dan hampir kalah mental. Namun, peristiwa
ini membuatnya berproses untuk menjadi perempuan tangguh dan kuat.
Kini Herdini sadar, cintanya berada di angkasa, luas dan bebas. Itu yang membuatnya kemudian melangkah,meninggalkan kuliah, dan mengikuti pendidikan latihan dasar militer di Kaliurang, Yogyakarta, menjadi Wanita Angkatan Udara (Wara) angkatan pertama.
Setelah lulus menjadi perwira intel, Herdini menjawab tantangan baru menjadi penerbang perempuan pertama AURI. Bersama dengan para penerbang pria, ia berlatih menerbangkan pesawat latih sederhana, tanpa radio bahkan GPS.
Pada saat pelatihan, ia dipertemukan dengan Lulu Lugijati yang memiliki kesamaan sebagai korban gerombolan DI/TII. Kini tantangan ada di genggaman tangannya, membuktikan bahwa perempuan bisa menerbangkan pesawat militer. Lebih-lebih ketika dia menemukan cintanya kembali di angkasa. Dapatkah itu?
ANDRY HARIANA lulusan Jurusan Ilmu Jurnalistik, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjajaran. Ia pernah bekerja sebagai jurnalis televisi di INDOSIAR dan SCTV selama 23 tahun. Dibesarkan di lingkungan TNI AU sejak kecil, membuatnya tertarik ke dunia militer dan kedirgantaraan. Buku ini adalah buku kedua bertema militer, setelah buku berjudul Hakim Agung Kahardiman: Dari Oditur, Opstib Hingga Arbiter (2023).
Tersedia | SJN00007424 | 920.72 AND h | Perpustakaan Amir Machmud (900) |
Tidak tersedia versi lain