Text
Hakim Agung Kahardiman: Dari Oditur, Opstib, hingga Arbiter
Begitu lulus dari Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Lettu Kahardiman mulai menggeluti bidang hukum hingga usia tuanya. Dimulai dengan menjadi Oditur (Jaksa Militer) di AURI. Tugas berat pertamanya justru menangani kasus pilot muda yang ditinju hingga KO oleh pilot legendaris AURI, Komodor Leo Wattimena. Walaupun lututnya sempat gemetar, tetapi tugas pertamanya selesai dengan tuntas tanpa ikut dipukul.
Ujian berat selanjutnya, ia terpilih menjadi Oditur Termuda dalam Mahmilub G30S. Lagi-lagi, Kahardiman harus menuntut seniornya yang lebih tinggi pangkatnya di Pengadilan Militer. Namun, berbekal kecakapannya di bidang hukum, kasusnya terselesaikan dengan baik.
Oditur Mahmilub ini menjadi pintu masuk bagi Kahardiman ke Kopkamtib, lembaga super-body pemerintah kala itu. Ketika L.B. Moerdani memegang kekuasaan Kopkamtib, Kahardiman kemudian dipercaya mengepalai Opstib, yakni institusi yang mengawasi keuangan negara. Beberapa kali ia harus berhadapan dengan keluarga dan kerabat penguasa kala itu yang berbisnis.
Kahardiman ditarik menjadi Hakim Agung di Mahkamah Agung saat memasuki masa pensiun. Mengaku tidak bisa berbisnis dan dianggap "berbahaya" untuk jadi seorang dosen, Kahardiman masuk dalam Panwaslu pertama dalam pemilu setelah Reformasi; ia bertekad membongkar mafia peradilan dengan gayanya. Kisah hidupnya yang penuh perjuangan ini layak diteladani guna memberikan pelajaran berharga bagi kita tentang nilai-nilai kejujuran yang patut diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan.
Tersedia | SJN00007460 | 920 AND d | Perpustakaan Amir Machmud (900) |
Tidak tersedia versi lain