Text
Tonggak-Tonggak Orde Baru : Musuh Terbesar: Kesenjangan Bernuansa Sara dan Ekstremisme
Buku kedua dari trilogi Tonggak-Tonggak Ore Baru ini menunjukkan kedalaman penulis sebagai insider memaparkan detail-detail pemerintahan Orde Baru, seperti cara Soeharto merekrut menteri dan laku spiritualnya; penggalangan citra di masa Orde Baru; RUU-RUU yang digarap puluhan tahun; kesenjangan, pengentasan kemiskinan, pri-non-pri; hingga gerakan kebangkitan Islam.
“Gema fungsi pajak yang baru menggelora hampir di seluruh bumi Indonesia. Penerimaan negara dari pajak melesat jauh di atas jumlah yang diterima sebelum reformasi perpajakan. Penyelesaian tugas kampanye perpajakan nasional yang ditulis secara apik, runtut, jelas, dan mudah dimengerti.”
Dr. Soemarso Slamet Rahardjo – Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia
“Dari buku ini, kita mendapatkan jawaban yang jujur, apa adanya, dan tidak dibuat-buat terkait pencitraan Orde Baru. Problem sesungguhnya cukup pelik, tetapi karena disajikan secara sederhana dan gamblang, mudah bagi pembaca untuk mencerna.”
Jasso Winarto – Budayawan dan Wartawan Senior
“Indonesia terpuruk akibat krisis moneter tahun 1997; suatu keadaan yang masih disesali hingga kini. Namun, tidaklah berarti kita kembali ke titik nol. Kondisi perekonomian kita sudah lebih maju. Penulis berhasil menceritakan dengan baik tonggak-tonggak yang kita capai di masa lalu.”
Banjar Chaeruddin – Wartawan Senior
“Revolusi perpajakan terbukti telah berhasil membuat PPN dan PPh menjadi ‘mesin uang’. Sejarah mencatat kemajuan itu dengan tinta emas.”
Tribuana Said – Wartawan Senior
Tersedia | SJN00007462 | 399.8037 BWI t | Perpustakaan Amir Machmud (300) |
Tidak tersedia versi lain