Text
Mahakarya Rakyat Indonesia : Renungan Kritis Pancasila
Butir dari Pancasila memang tak lebih dari lima. Tetapi, ada nafas dan urat kehidupan bangsa yang menggantung di dalam lima butir tersebut. Ia (Pancasila) sejak semula tidak diciptakan tapi dilahirkan. Dari apa? Dari pandangan hidup masyarakat Indonesia, lalu dibakukan ke dalam ajaran Pancasila sebagaimana yang kita kenal sekarang. Ya, Pancasila pada dasarnya adalah hasil kristalisasi nilai dan tata hidup, karakter, kepribadian, maupun pandangan hidup bangsa Indonesia itu sendiri. Ia bukan kreasi tapi hasil serapan.rnrnHayono Isman mengatakan bangsa Indonesia telah menjadi Pancasilais sejati jauh sebelum istilah Pancasila bahkan negara Indonesia itu sendiri dikenal. Pancasila adalah perwujudan nilai-nilai dan atau tata cara hidup penduduk bumi Indonesia sejak masa kerajaan hingga era pejuang nasional.rnrnBukan kelakar bila Bung Karno sering berkata bahwa dia bukanlah pembentuk ajaran Pancasila, tetapi penggali daripada ajaran Pancasila itu. Nenek moyang dan kita sendirilah pada dasarnya yang melahirkan Pancasila.rnrnBuku ini lahir atas dasar “apresiasi” sekaligus “kegelisahan” Hayono Isman terhadap wacana empat pilar kebangsaan yang dikampanyekan (ketua) MPR, Bapak Taufiq Kiemas, beberapa waktu lalu terkait kondisi politik kebangsaan dewasa ini. Adapun empat pilar kebangsaan yang dimaksud adalah: Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Tersedia | SJN00004319 | 320.5 HAY m | Perpustakaan Amir Machmud |
Tidak tersedia versi lain