Text
Nawa Cita untuk Kesejahteraan Rakyat Indonesia
Buku karya Tjahjo Kumolo dan Tim ini ingin mengingatkan kita semua akan sembilan agenda Jokowi-JK saat mencalonkan diri sebagai presiden dan wakil presiden pada 2014 lalu. Sembilan agenda yang disebut Nawa Cita ini bertujuan untuk mewujudkan tujuan dan cita-cita kemerdekaan di mana salah satunya adalah memajukan kesejahteraan umum atau kesejahteraan rakyat. Kesejahteraan rakyat adalah tujuan dari kemerdekaan Indonesia yang menjadi amanat pembangunan yang termaktub dalam Pancasila dan UUD 1945 sebagai dasar negara kepada siapa pun yang melaksanakan roda pemerintahan. Di era otonomi daerah saat ini, kebijakan pembangunan semakin dititikberatkan pada bagimana kesejahteraan tersebut dapat dinikmati oleh segenap masyarakat hingga pelosok penjuru nusantara. Sebagai jalan perubahan menuju Indonesia sejahtera, Trisakti Bung Karno telah diaktualisasikan ke dalam Nawa Cita oleh pemerintahan Jokowi-JK agar negara hadir di keseharian masyarakat. Namun kenyataan dalam praktiknya, kendala terbesar yang dihadapi pemerintah di antaranya bagaimana mewujudkan keselarasan antara prioritas pembangunan daerah dan Nawa Cita. Buku ini secara garis besar membahas perencanaan pembangunan untuk mewujudkan kesejahteraan, menguraikan kembali azimat Trisakti dan Nawa Cita serta hubungannya dengan pembangunan nasional/daerah. Selanjutnya, buku ini secara mendalam akan membahas peran penting Kementerian Dalam Negeri sebagai poros pemerintahan dan penggerak pembangunan, integritas Nawa Cita dalam RPJMN 2015-2019 terhadap prioritas pembangunan daerah, keterpaduan rencana pembangunan dengan penganggaran daerah, arsitektur dan integrasi kinerja pembangunan, serta evaluasi penyelenggaraan pemerintahan daerah. Secara khusus, buku ini juga dilengkapi dengan uraian tentang pentingnya integrasi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat desa sebagai pilar sasaran pembangunan nasional serta pentingnya reformasi birokrasi untuk pembaruan dan perubahan mendasar tata kelola pemerintahan sebagai salah satu bagian dari gerakan revolusi mental untuk menghadirkan pemerintahan yang memberikan layanan prima kepada masyarakat. Peningkatan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan daerah menjadi kata kunci keberhasilan kepala daerah untuk meningkatkan kualitas dan kinerja birokrasi dengan tetap memperhatikan sinergitas kebijakan antara pemerintah pusat dengan daerah dan antardaerah, potensi dan keanekaragaman daerah, serta peluang dan tantangan persaingan global. Integrasi perencanaan antara pusat dan daerah menjadi salah satu agenda penting agar sistem perencanaan pembangunan memberikan dampak yang nyata bagi masyarakat. Oleh karena itu, amanat Presiden dan Wakil Presiden RI sebagaimana dikristalisasikan pada Nawa Cita ke dalam prioritas pembangunan daerah penting untuk dijabarkan melalui integrasi RPJMN 2015-2019 dengan RPJMD. Sinergitas perencanaan antara pusat dan daerah untuk mengawal agenda prioritas dalam Nawa Cita hanya dapat diwujudkan manakala perencanaan antara dokumen perencanaan nasional dan daerah dirumuskan serta dapat dilaksanakan secara konsisten serta menyeluruh hingga pembangunan perbatasan dan wilayah pinggiran. Buku ini diharapkan dapat menjadi referensi dan wajib dibaca oleh siapa saja terutama para pemangku kebijakan dan para pembaca yang ingin mengetahui bagaimana mesin birokrasi pusat hingga daerah menjalankan roda pemerintahan di era Jokowi-JK dengan agenda Nawa Cita. Kelebihan dari buku ini yaitu menampilkan data-data, diagram yang valid dan jelas serta berisikan informasi mengenai dunia birokrasi pemerintahan. Kekurangan dari buku ini yaitu kurang berwarna dan monotonnya tampilan isi buku sehingga kurang menarik untuk dibaca dan bahasa yang digunakan sangat birokratis dan bahasa formal pemerintah sehingga agak kurang menarik dibaca oleh kaum milenial.
Tersedia | SJN00000422 | 320.959 8 TJA n | Perpustakaan Amir Machmud (300) |
Tersedia | SJN00000423 | 320.959 8 TJA n | Perpustakaan Amir Machmud (300) |
Tidak tersedia versi lain