Text
Baranangsiang
Baranangsiang bercerita tentang kehidupan mahasiswa IPB dalam kisaran tahun 1972–1980-an. Saat mereka melewati Tingkat Persiapan Bersama yang sadis, melarut dalam kehidupan indekosan serta melebur dalam budaya Sunda yang eksotis. Mahasiswa-mahasiswi pilihan dari pelosok Nusantara itu tergagap-gagap belajar matematika baru dan belajar bahasa Indonesia sebagai bahasa “asing”. Baranangsiang juga berkisah tentang guru-guru besar legendaris: Andi Hakim Nasoetion, Achmad Memed Satari, Tjahjono Samingan, Hidayat Nataatmadja, dan lainnya. Cerdas dan jenaka, penulis bercerita saat melewati masa pancaroba akademis-intelektual, psikologis-sosial, dan pubertas-seksual. Periode itu bertaut dengan masa awal Orba (Orde Baru) dan peristiwa Malari (Malapetaka Lima Belas Januari) tahun 1974 yang amat membekas dalam kehidupan akademis. Di luar kampus, isu kesadaran tentang lingkungan hidup mulai merebak. Semua memberi warna pada kehidupan kampus IPB dan dunia mahasiswa Indonesia pada umumnya.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain