Text
Sapi, babi, perang, dan tukang sihir : menjawab teka-teki kebudayaan
“Menawarkan solusi atas sejumlah masalah yang telah membingungkan para antropolog selama bertahun-tahun.” — Ashley Montagu
Mengapa pemeluk Hindu di India mengagungkan sapi? Mengapa orang Yahudi dan Muslim mengharamkan babi, dan sebaliknya orang Maring di New Guinea seakan tidak bisa hidup tanpa babi? Mengapa beberapa kepala suku Indian Amerika Utara membakar harta bendanya sendiri untuk menyombongkan kekayaannya? Mengapa begitu banyak orang di Abad Pertengahan percaya penyihir? Dan mengapa sihir hadir kembali secara mencolok dalam kebudayaan populer kita sekarang?
Antropolog Marvin Harris mencoba memberi jawaban atas perilaku sosial yang sering dibilang tak terjelaskan ini, dan menunjukkan bahwa seaneh apa pun polah manusia, pasti ada penjelasan yang bersumber dari kondisi-kondisi ekonomis dan ekologis konkret.
Tersedia | SJN00006074 | 301 HAR s | Perpustakaan Amir Machmud |
Tidak tersedia versi lain