Text
Sejarah kebudayaan Indonesia: Religi dan Falsafah
Isi : jil. 1. Religi dan falsafah / Aggus Aris Munandar, Jil. 2. Sistem sosial / Boedhihartono, Jil. 3. Seni rupa dan desain / Sumartono, Jil. 4. Arsitektur / Gunawan Tjahjono, Jil. 5. Seni pertunjukan dan seni media / Edi Sedyawati, Jil. 6. Bahasa, sastra, dan Aksara / Achadiati, Jil. 7. Sistem teknologi / Moendardjito, Jil. 8. Sistem pengetahuan / Mohammad Iskandar
Sejarah Kebudayaan Indonesia (SKI) adalah kajian imliah terhadap perkembangan kebudayaan di indonesia dari setiap periode. Wilayah Indonesia yang terdiri atas banyak pulau yang dipisahkan oleh berbagai laut dan selat, mempunyai jalan perkembangan kebudayaan yang tidak seragam Bahkan dalam satu wilayah pulau pun terdapat daerah-daerah yang berbeda perkembangan kebudayaannya, hal itu terjadi karena beberapa sebab antara lain, (1) budaya luar yang datang ke suatu wilayah berbeda-beda intensitasnya, dan (2) rentang waktu (lamanya) suatu budaya luar berpengaruh dalam masyarakat. Kedua hal itulah yang turut membentuk perkembangan kebudayaan di indonesia selanjutnya hingga dewasa ini. Dalam perkembangan kebudayaan terdapat unsur kebudayaan yang dipandang mendasari berbagai perkembangan unsur-unsur lainnya, yaitu religi yang melahirkan pandangan hidup. Buku SKI jilid pertama ini membicarakan tentang religi dan falsafah yang berkembang di Indonesia, tentu saja dalam bentuk ikhtisar yang ringkas namun diharapkan dapat diapresiasi oleh khalayak pembaca.
Religi dalam bentuk apapun ada di setiap kebudayaan etnik di dunia, termasuk etnik-etnik Nusantara. Bentuk religi dalam wujud yang paling awal, adalah menghormati kekuatan yang mengisi ruang alam ini, baik yang bersifat positif ataupun negatif dan destruktif. Kekuatan itu hadir di tengah kehidupan manusia, tidak mengenal bentuk, karena dapat bersemayam di berbagai tempat seperti batu, sungai, pohon, lembah, dan sebagainya.
Ketika peradaban telah mulai berkembang, bentuk religi pun berkembang menyesuaikan diri dengan alam pikiran manusia.
Ketika pengaruh agama besar dunia datang ke tengah-tengah penduduk kepulauan Nusantara di awal tarikh Masehi, penghayatan keagamaan nenek moyang kita telah mempunyai dasar yang kuat dan telah memiliki kemampuan mengidentifikasi kekuatan-kekuatan supranatural. Mereka juga memiliki kemampuan mengatur masyarakat sesuai dengan pandangan hidup mereka terhadap kekuatan supranatural, mampu menghasilkan kesenian yang didedikasikan kepada alam supranatural, dan lain daiam bentuk apresiasi kepada alam supranatural.
Agama Hindu dan Buddha yang diterima meluas di Jawa, Sumatera, Bali, dan sedikit di Kalimantan sebenarnya adalah “pembungkus belaka® dari ritus pemujaan terhadap arwah leluhur. Agama Islam, Kristen, Katholik yang datang belakangan juga mendapat sambutan yang baik dan berkembang dengan subur di beberapa wilayah Nusantara. Adapun mengenai perbedaan pendalaman agama-agama besar itu, terjadi akibat akulturasi dengan lapisan kebudayaan yang telah mengendap sebelumnya. Hingga dewasa ini kehidupan religi di Indonesia relatif berjalan dengan baik, melanjutkan tradisi kehidupan religi yang sudah ada di antara etnik-etnik di Indonesia.
Tersedia | SJN00006233 | 959.8 MUK s | Perpustakaan Amir Machmud |
Tidak tersedia versi lain