Teks
Cendekiawan dan transformasi sosial: studi kasus sejarah intelektual LP3ES era Orde Baru
Gagasan dalam interaksi pelaksanaannya dengan kekuatan ekonomi, politik, sains & teknologi ikut berperan strategis dalam perubahan sosial, baik destruktif maupun konstruktif, Apakah gagasan kunci dan aksi-aksi sosial yang turut membentuk Indonesia di era kontroversial bernama “Orde Baru”? Dari mana datangnya gagasan-gagasan itu ? Mengapa, bagaimana, dan dengan dampak seperti apa berbagai ide pemikiran itu diterapkan oleh para cendekiawan dan aktivis yang mengusung gagasan tersebut? Apa dan bagaimana latar belakang sosial-budaya dan corak pemikiran mereka? Jika kita ingin memajukan studi sejarah Intelektual atas Indonesia era Orde Baru, topik ini adalah sebagian dari "teka-teki" menarik yang perlu kita pecahkan.
Dalam upaya memecahkan teka-teki itu, buku ini mengkaji fragmen-fragmen signifikan dalam kehidupan, pemikiran, dan kiprah sosial Nono Anwar Makarim, Ismid Hadad, dan M. Dawam Rahardjo. Pada awal dasawarsa 1970-an hingga pertengahan dasawarsa 1980-an, di bawah kepemimpinan tiga cendekiawan mantan aktivis Angkatan 1966 ini, LP3ES (Lembaga Penelitian, Pendidikan, dan Penerangan Ekonomi dan Sosial) memainkan peran vital dalam modernisasi Indonesia melalui pendekatan yang mereka pandang holistik, berimbang, dan partisipatif. Dengan menyajikan studi biografi intelektual atas tiga pemimpin awal LP3ES, buku ini menawarkan sebuah “lensa” analitis yang membantu Anda memahami bagaimana pemikiran dan aksi sosial turut menciptakan masyarakat Orde Baru.
Tersedia | SJN00006417 | 307 KAR c | Perpustakaan Amir Machmud |
Tidak tersedia versi lain