Text
Majalah Tempo Oktober 2020
Oktober ini, Tempo mempublikasi lima edisi sekaligus. Tempo mengawali edisi pertamanya dengan membahas "Mimpi Telkom Masuk Gojek" terbit pada 5-11 Oktober 2020. Ada pun laporan utama dari edisi ini adalah mengulas tentang PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel), anak perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom), akan menjadi salah satu investor Gojek jika tidak ada kendala. Gojek sendiri adalah perusahaan rintisan yang memiliki label decacorn dan dikembangkan oleh PT Aplikasi Karya Anak Bangsa. Meskipun rencana investasi ini batal pada masa Menteri Badan Usaha Milik Negara, Rini Soemarno, namun kini hidup kembali pada masa Menteri Erick Thohir. Garibaldi Thohir, Komisaris Utama Gojek dan kakak dari Menteri Erick Thohir, dikabarkan akan terlibat dalam transaksi bernilai triliunan rupiah ini. Telkomsel akan mewakili Telkom sebagai investor dalam transaksi ini. Selanjutnya, pada 12-18 Oktober 2020 dengan tema "Dua Wajah Omnibus", meliput tentang Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang telah menyetujui UU Cipta Kerja di tengah kritikan yang sangat keras dari masyarakat. Hanya dalam sembilan bulan, DPR mengesahkan draf berisi 1.244 pasal menjadi 186 pasal itu pada 5 Oktober 2020. Rancangan yang dikenal sebagai omnibus law itu berisi pasal-pasal selundupan. Undang- undang sapu jagat ini membuka keran perusakan lingkungan dan hutan serta memangkas hak pekerja. Publik melawan. Kerusuhan meletup di berbagai daerah. Tempo menelusuri bagaimana DPR mengebut pengesahan peraturan itu. Tak sampai di situ, Tempo kembali memuat berita tentang omnibus law pada edisi "Siasat Pinokio Senayan" yang terbit pada 19-25 Oktober 2020. Naskah Undang-Undang Cipta Kerja mengalami beberapa kali perubahan dalam waktu satu minggu sebelum akhirnya disahkan dalam rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat pada 5 Oktober lalu. Berbagai pasal diotak-atik di bawah pengawasan pimpinan Badan Legislasi di gedung yang terkunci. Istana melancarkan lobi ke berbagai kelompok penolak omnibus law. Polisi pun tak henti menekan para demonstran, dari memasang spanduk hingga meringkus sejumlah tokoh. Di penghujung bulan ini, tepatnya 26 Oktober - 1 November 2020 Tempo berani mengusung tema "Hujan Fulus Dirgantara" yang mengupas tentang beberapa sorotan kasus dugaan memberikan suap dan hadiah kepada beberapa pejabat dan jenderal. PT Dirgantara Indonesia (Persero) berada dalam pusaran kasus dugaan suap dan gratifikasi ke sejumlah pejabat dan jenderal di Kementerian Pertahanan, Tentara Nasional Indonesia, serta Dewan Perwakilan Rakyat. Cuan diduga dihimpun dari berbagai kontrak pengadaan helikopter dan pesawat yang fee-nya mencapai sekitar 7,5 persen. Praktik lancung ini pun disinyalir melibatkan perusahaan cangkang di luar negeri. Tempo yang berkolaborasi dengan KCIJ Newstapa juga membongkar transaksi janggal penjualan pesawat CN-235 kepada pemerintah Korea Selatan. Terakhir, edisi yang dirilis adalah edisi Investigasi "Jatah Preman Buah Impor" pada 2-8 November 2020. Tempo menyajikan laporan terkait proses perizinan impor produk hortikultura yang bermasalah mulai dari awal hingga akhir. Akal-akalan terjadi sejak dari rekomendasi impor Kementerian Pertanian hingga surat persetujuan impor Kementerian Perdagangan. Impor buah dikuasai sejumput pengusaha yang berkongsi dengan pejabat. Petinggi partai politik ikut terlibat.
Tersedia | SJN00006548 | 050 TEM m | Perpustakaan Amir Machmud (Audiovisual) |
Tersedia | SJN00006549 | 050 TEM m | Perpustakaan Amir Machmud (Audiovisual) |
Tidak tersedia versi lain