Text
Wajah Islam Nusantara : Jejak Tradisi Santri, Aksara Pegon, dan Keberislaman dalam Manuskrip Kuno
Buku “Wajah Islam Nusantara : Jejak Tradisi Santri, Aksara Pegon dan Keberislaman dalam Manuskrip Kuno” terbitan Pustaka Compass adalah sedikit buku yang melengkapi penulisan yang mengangkat khazanah manuskrip Nusantara. Buku yang ditulis oleh Nur Ahmad ini memiliki konsentrasi kajian pada manuskrip-manuskrip Islam Nusantara yang ada Perpustakaan Universitas Leiden. Seperti judulnya, penulis ingin menghadirkan gambaran atau jejak Islam Nusantara dengan memaparkan warisan khazanah keilmuan Nusantara berupa manuskrip. Salah satu yang menjadi kajiannya adalah aksara Pegon, yaitu sejarah makna kitab gundul dalam tradisi Pesantren. Meneliti kandungan dari manuskrip-manuskrip aksara Pegon. Contohnya adalah sebuah manuskrip yang berisi teks kitab fikih terkenal di pesantren, Taqrib fil Fiqh karya Abu Syuja. Naskah Abu Syuja tersebut dibawa ke Amsterdam pada 1610, dan sudah pasti dia ditulis sebelum itu (Drewes 1969, 2). Dan masih banyak lagi yang lainnya. Pegon adalah salah satu wujud Peradaban pesantren yang terus hidup subur (a living tradition) selama lima abad terakhir. Bahkan akan terus hidup hingga akhir masa. Tradisi menulis dengan aksara Arab yang dimodifikasi (Arabic modified script) ini tumbuh sejak abad ke-16 dan terus berkembang dengan segala kompleksitasnya hingga abad ke-21. Naskah manuskrip yang menjadi penelitian dalam buku ini sangat beragam, mulai dari tembang Islam kuno, kajian mendalam Aksara Pegon, kitab fikih nusantara sampai jejak Sufi Nusantara
Tersedia | SJN00007237 | 297.6 NUR w | Perpustakaan Amir Machmud (200) |
Tidak tersedia versi lain